Indonesia merupakan negara heterogen yang terdiri dari berbagai macam suku dan bangsa. Di Indonesia penggunaan bahasa Indonesia juga diiringi dengan penggunaan dua 200 bahasa masing-masing daerah lainnya.
Hampir disemua kawasan Indonesia didiami lebih dari satu suku bangsa. Perpaduan yang terjadi ini menjadi lebih terasa ketika era mobilitas terjadi. Meskipun begitu tidak semua kawasan di Indonesia berkembang lingkungan yang heterogen. Masih banyak kawasan yang bersifat homogen dan didiami oleh satu suku saja.
Hidup di lingkungan heterogen dan homogen tentunya berpengaruh terhadap perkembangan mental seseorang. Contohnya, keuntungan hidup di lingkungan yang heterogen ialah, kita sebagai masyarakat yang tumbuh berkembang di suasana heterogen lebih banyak mengenal beragam hal yang tidak kita dapatkan jika kita hidup dalam masyarakat yang homogen. Hal ini membuat kita lebih terbuka terhadap pembaharuan dan tidak fanatis terhadap hal-hal tertentu. Dengan demikian kita akan memiliki pandangan yang lebih luas dan bijak.
Perbedaan pemuda yang berkembang dari lingkungan heterogen dan homogen ketika berada di kota metropolis
Di kota metropolis yang pastinya heterogen tentulah menjadi permasalahan tersendiri bagi penduduk yang berasal dari lingkungan homogen untuk beradaptasi.
Seorang pemuda yang tumbuh dari lingkungan heterogen biasanya lebih mudah bergaul dan lebih menghargai perbedaan. Tidak merasa canggung terhadap sesuatu yang baru walaupun hal tersebut belum pernah ditemukannya sebelumnya.
Sedangkan pemuda yang tumbuh dari lingkungan yang homogen biasanya lebih kaku dan tidak mudah bergaul. Dikarenakan selama ia hidup dilingkungan asalnya ia terbatasi tentang hal-hal yang ada diluar.
Bagaimanapun ada sisi baik dan buruknya hidup di lingkungan heterogen dan homogen. Masyarakat yang hidup di lingkungan heterogen biasanya mudah terpengaruh terhadap hal-hal baru baik itu yang bersifat baik ataupun buruk.
Sedangkan masyarakat yang hidup di lingkungan homogen lebih selektif dalam mengadopsi hal-hal yang baru, namun hal ini juga mengakibatkan keterlambatan mereka mencapai kemajuan karena terkadang mereka terlalu memfilter hal-hal yang malah baik bagi masyarakatnya kedepan.
Kode 300 x 250
Hampir disemua kawasan Indonesia didiami lebih dari satu suku bangsa. Perpaduan yang terjadi ini menjadi lebih terasa ketika era mobilitas terjadi. Meskipun begitu tidak semua kawasan di Indonesia berkembang lingkungan yang heterogen. Masih banyak kawasan yang bersifat homogen dan didiami oleh satu suku saja.
Hidup di lingkungan heterogen dan homogen tentunya berpengaruh terhadap perkembangan mental seseorang. Contohnya, keuntungan hidup di lingkungan yang heterogen ialah, kita sebagai masyarakat yang tumbuh berkembang di suasana heterogen lebih banyak mengenal beragam hal yang tidak kita dapatkan jika kita hidup dalam masyarakat yang homogen. Hal ini membuat kita lebih terbuka terhadap pembaharuan dan tidak fanatis terhadap hal-hal tertentu. Dengan demikian kita akan memiliki pandangan yang lebih luas dan bijak.
Perbedaan pemuda yang berkembang dari lingkungan heterogen dan homogen ketika berada di kota metropolis
Di kota metropolis yang pastinya heterogen tentulah menjadi permasalahan tersendiri bagi penduduk yang berasal dari lingkungan homogen untuk beradaptasi.
Seorang pemuda yang tumbuh dari lingkungan heterogen biasanya lebih mudah bergaul dan lebih menghargai perbedaan. Tidak merasa canggung terhadap sesuatu yang baru walaupun hal tersebut belum pernah ditemukannya sebelumnya.
Sedangkan pemuda yang tumbuh dari lingkungan yang homogen biasanya lebih kaku dan tidak mudah bergaul. Dikarenakan selama ia hidup dilingkungan asalnya ia terbatasi tentang hal-hal yang ada diluar.
Bagaimanapun ada sisi baik dan buruknya hidup di lingkungan heterogen dan homogen. Masyarakat yang hidup di lingkungan heterogen biasanya mudah terpengaruh terhadap hal-hal baru baik itu yang bersifat baik ataupun buruk.
Sedangkan masyarakat yang hidup di lingkungan homogen lebih selektif dalam mengadopsi hal-hal yang baru, namun hal ini juga mengakibatkan keterlambatan mereka mencapai kemajuan karena terkadang mereka terlalu memfilter hal-hal yang malah baik bagi masyarakatnya kedepan.